Indonesia Women's Empowerment Program

sumber : pinterest

Iwep.org, Jakarta – Mungkin banyak dari Mom’s yang menyukai furniture kayu dengan ukiran dari Jepara, karena selain terkesan klasik, dan elegan furniture yang menggunakan ukiran juga tahan lama dan lebih tahan air dan ngengat. Ukiran juga menjadi salah satu hal yang ditonjolkan dalam design interior, eksterior dan juga furniture.

Ukiran dapat memberikan sentuhan yang berbeda untuk setiap design-nya, serta memiliki nilai estetika yang tinggi. Kota Jepara merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki ukiran kayu yang terkenal hingga mancanegara. Yuk, kita cari tahu tentang sejarah dan fakta apa saja dari ukiran kayu Jepara.

Sejarah Ukir Kayu Jepara

Arsitektur Jepara mengalami kemajuan terutama dalam bidang ukiran pada masa Kerajaan Kalinyamat. Ketika Patih Tjie Hwio Gwan yang merupakan ayah angkat dari Tjie Bin Thang (Toyib) yang kala itu menjadi raja di Kerajaan Kalinyamat diberikan gelar sebagai Sungging Badar Duwung. 

Arti dari Sungging Badar Duwung yaitu sungging “memahat”, badar “batu”, dan duwung “tajam”. Gelar tersebut diberikan karena Badar Duwung merupakan seorang ahli pahat dan seni ukir.

Patih Sungging Badar Duwung mengenalkan keahlian seni ukir kepada penduduk Jepara melalui hiasan ukiran di dinding Masjid Astana Mantingan. Patih Sungging Badar Duwung sering mengukir di atas batu yang didatangkan langsung dari Tiongkok, namun karena batu-batu tersebut kurang memenuhi kebutuhan maka penduduk Jepara mulai memahat di atas kayu.

Hal tersebutlah yang menyebabkan kebanyakan arsitektur rumah di Jepara dihiasi dengan ornamen ukiran yang bahkan untuk furniturnya sudah terkenal di mancanegara. Sebenarnya masih ada beberapa sejarah dari ukir Jepara.

Sumber : Wikipedia
Sumber : Wikipedia

Raden Ajeng Kartini juga memiliki peranan penting dalam pengembangan seni ukir. Beliau memanggil beberapa pengrajin untuk membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil. figura, tempat perhiasan dan barang cindermata lainnya yang kemudian dijual ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta).

Raden Ajeng Kartini juga mulai memperkenalkan karya seni ukir Jepara ke luar negeri dengan memberikan cindermata untuk teman-temannya di luar negeri. Keuntungan dari penjualan tersebut diberikan kepada para pengrajin sehingga dapat menaikan taraf kehidupan mereka.

Fakta Ukir Kayu Jepara

Ukir kayu Jepara memiliki beberapa jenis dan variasi. Seperti dilansir wikipedia.org, dahulu ukiran Jepara banyak yang bermotif rumit (klasik), namun saat ini para pengrajin lebih menonjolkan kesan minimalis sesuai dengan perkembangan zaman.

Jepara sendiri memiliki julukan “The World Carving Center” atau Kota Ukir Dunia. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan data tahun 2015 tercatat ada 113 negara tujuan ekspor dan Amerika menjadi negara tujuan ekspor utamanya.

Ukiran Jepara memiliki ciri khas jika dilihat dari motifnya. Motif yang terkenal dari ukiran Jepara adalah Daun Trubusan dimana daun keluar dari tangkai relung atau daun yang keluar dari cabangnya. Selain Daun Trubusan motif Jumbai juga menjadi ciri khas ukiran Jepara, dimana daunnya terbuka seperti kipas lalu ujungnya meruncing. 

Kualitas dari mebel dan ukiran seni dari Jepara sudah tidak diragukan lagi, hal ini dikarenakan material yang digunakan memiliki mutu yang tinggi seperti kayu jati dan kayu lain yang memiliki kualitas tinggi. Material kayu jati sendiri dapat bertahan lebih dari 20 tahun, memiliki tekstur yang halus, serat kayu yang lebih tajam, dan warna kayu yang lebih seragam.

Ukiran Jepara juga memiliki tingkat ketahanan terhadap air serta serangan rayap maupun ngengat. Hal ini dikarenkan kandungan minyak alami yang membuat produk ukiran Jepara tahan air dan rayap serta ngengat.

Di Indonesia sendiri melalui furnitur ukir Jepara juga dapat memperlihatkan status sosial seseorang. Apabila di rumah memiliki ukiran Jepara baik berupa kursi, meja, lemari, patung atau gebyok dapat meningkatkan status sosial, hal ini dikarenakan kuliatas harga dari furnitur Jepara yang cukup mahal.   

Nah, itu dia Mom’s sedikit pengetahuan mengenai sejarah ukiran kau Jepara dan juga fakta-faktanya.